LAPORAN PRAKTIKUM
A.
JUDUL :
Pemisahan Campuran
B. TUJUAN:
a)Memisahkan garam dari campuran air, garam dan pasir dengan carakristalisasi.
a)Memisahkan garam dari campuran air, garam dan pasir dengan carakristalisasi.
b)Memisahkan
pasir dari campuran air,garam dan pasir.
C. DASAR TEORI :
Kristalisasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik didih. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan (Nisa
halimah.2009).
Pada metode kristalisasi
melaui penguapan berprinsip pada perbedaan titik didih antara pelarut dan titik
leleh zat terlarut, dimana titik didih
pelarut harus lebih kecil dari titik leleh zat terlarut
Kristalisasi merupakan suatu
metode untuk pemurnian zat dengan pelarut dan dilanjutkan dengan pengendapan. Dalam
kristalisasi senyawa organik dipengaruhi oleh pelarut. Pelarut kristalisasi
merupakan pelarut dibawa oleh zat terlarut yang membentuk padatan dan
tergantung dalam struktur kristal – kristal zat terlarut tersebut. (Oxtoby,
2001)
Proses Kristalisasi Dengan Penguapan
Solvent
Larutan yang dikristalkan
merupakan senyawa campuran antara solven dan solut. Setelah dipanaskan maka
solven menguap dan yang tertinggal hanya kristal. Metode ini digunakan bila
penurunan suhu tidak begitu mempengaruhi kelarutan zat pada pelarutnya. Penguapan bertujuan untuk menghilangkan atau
meminimalizir solvent atau zat pelarut sisa yang terdapat pada filtrat.
(Cahyono,
1998)
D. ALAT DAN BAHAN
·
ALAT:
a)
Beker gelas
b)
Batang pengaduk
(spatula )
c)
Erlenmeyer
d)
Corong
e)
Cawan porselin
f)
Penjepit tabung
reaksi
g)
Kaki tiga /
tripot
h)
Segitiga
porselin
i)
Pembakar spirtus
j)
Kertas saring
k)
Korek api
·
BAHAN :
a)
Air
b)
Kristal garam
(NaCl)
c)
Pasir
E. LANGKAH KERJA
a)
Sebelum memulai
praktikum, bersihkan alat-alat terlebih dahulu dengan di cuci
b)
Kemudian
masukkan satu spatula pasir dan beberapa butir kristal garam dapur
(NaCl)kedalam bekker gelas. Tambahkan air kemudian aduk dengan spatula hingga
Kristal garam larut dengan air
c)
Setelah semua
bahan diaduk, campuran akan berwarna keruh, diamkan beberapa saat agar pasir
dalam campuran mengendap
d)
Kemudian ambil
kertas saring. Lipat kertas saring menjadi dua, kemudian lipat lagi menjadi dua
dengan bagian belakang lebih panjang (tidak simetris). Tarik satu lapis
belakang kertas saring menjauh hingga kertas saring terbuka menyerupai corong.
e)
Letakkan kertas
saring tersebut kedalam corong
f)
Masukkan /
Letakkan corong pada mulut tabung Erlenmeyer
g)
Saringlah
campuran untuk memisahakan butiran pasir halus dari larutan garam. Tuangkan
campuran pada beker gelas ke dalam corong , caranya:
Letakkan batang pengaduk diatas beker
gelas, pastikan pengaduk berada tepat pada bagian lancip / corong beker gelas.
Empat jari tangan kanan memegang beker gelas dan jari telunjuk mengapit batang
pengaduk ( spatula)
h)
Saat menuangkan campuran
pastikan bahwa ujung pengaduk menempel pada bagian kertas saring yang berlapis
tiga.
i)
Saring hingga
diperoleh larutan air garam yang jernih
j)
Setelah itu,
tuangkan sedikit (beberapa tetes ) larutan air garam pada tabung Erlenmeyer
kedalam cawan porselin
k)
Siapkan pembakar
spirtus dan kaki tiga (tripot). Letakkan segitiga porselin diatas kaki tiga
(tripot) sebagai penyangga
l)
Nyalakan
pembakar spirtus kemudian letakkan cawan porselin diatas segitiga porselin
m)
Tunggu beberapa
saat (±
3 menit) hingga seluruh air dalam cawan porselin habis menguap
n)
Jika seluruh air
menguap, maka akan terlihat butiran kecil kristal garam pada cawan porselin
o)
Angkat cawan
porselin dengan menggunakan penjepit tabung reaksi
p)
Matikan pembakar
spirtus dengan menutupkan tutup pembakar spirtus pada nyala api.
q)
Amatilah Kristal
garam pada cawan dan cata data-data pengamatan
r)
Setelah selesai
bersihkan / cuci alat praktikum dan kembalikan pada tempatnya dengan rapi.
F.
DATA PENGAMATAN
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Pelarutan /
pencampuran garam dapur (NaCl), air dan pasir dengan diaduk
|
Diperoleh
campuran garam dapur, air dan pasir yang berwarna keruh
|
2.
|
Campuran
didiamkan beberapa saat
|
Pasir dalam
campuran mengendap didasar bekker gelas, sedangakan butiran pasir yang kecil
masih bercampur dengan larutan garam, sehingga campuran masih agak keruh
|
3.
|
Penyaringan
campuran
|
Diperoleh filtrate
berupalarutan garam dan air yang jernih dan residu berupa butiran pasir halus
berwarna abu-abu (keruh) pada kertas saring
|
4
|
Memanaskan
larutan garam dana ir yang ada pada cawan porselin
|
Setelah
beberapa saat, larutan mendidih dan airnya menguap habis hingga tersisa
butiran kecil Kristal garam pada cawan porselin
|
NO
|
DATA YANG DIAMATI
|
HASIL PENGAMATAN
|
1
|
Warna garam dapur
(NaCl) mula-mula
|
Putih jernih ( bening
|
2
|
Warna campuran
|
Coklat keruh
|
3
|
Wujud filtrat
|
Cair
|
4
|
Warna filtrat
|
jernih
|
5
|
Wujud zat residu
/ ampas
|
padat
|
6
|
Jenis zat residu
/ ampas
|
pasir
|
7
|
Warna zat residu
/ ampas
|
Abu-abu keruh
|
8
|
Warna zat yang
terbentuk setelah penguapan
|
Putih
|
9
|
Wujud zat yang
terbentuk setelah penguapan
|
padat
|
10
|
Jenis zat yang
terbentuk setelah penguapan
|
Kristal garam dapur
|
G.
KESIMPULAN
a)
Pemisahan
campuran antara zat padat dan zat cair dapat dilakukan dengan filtrasi
menggunakan kertas saring, hal ini dikarenakan ukuran zat dan jenis zatnya
berbeda
b)
Sedangkan
pemisahan zat (zat padat terlarut) pada larutan dapat dilakukan dengan dengan kristalisasi
yang berdasar pada prinsip kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan
titik didih
H.
DAFTAR PUSTAKA
Percobaan
viii-kristalisasi-dan-rekristalisasi1